Baru juga dua tahun cabut, kenapa restoran Jepang baru di Jogja makin banyak saja, ya? Ada Golden Geisha, Izakaya, sampai Wagokoro Jogja. Nah, di antara restoran Jepang baru ini, aku sangat tertarik dengan Wagokoro. Aku pun akhirnya berkesempatan untuk mampir dan bikin review Wagokoro Jogja.
Apa itu Wagokoro? Wagokoro adalah kedai yang menjual kuliner asli Jepang di Jogja. Usut punya usut, pemiliknya adalah orang Jepang bernama Midori-san, lho.
Di mana lokasi Wagokoro Jogja? Lokasinya berada di Jalan Sitisonyo No.95 (tepatnya berada di samping McD Jakal). Kalau dari arah selatan, kamu harus masuk ke gang tepat setelah McD. Lokasi kedai Wagokoro ada di sisi kiri jalan, masuk beberapa meter dari Jalan kaliurang.
Berawal dari getok tular, aku pun datang ke Wagokoro.
Apa Keistimewaan Wagokoro Jogja?
Selain itu, atmosfer sederhana dan santai begitu terasa. Aku jamin kamu bakal betah mengobrol di sini. Namun, aku sarankan untuk nggak datang pada jam-jam ramai seperti jam makan siang.
Kenapa? Karena Wagokoro penuh banget. Untuk kamu yang datang sendiri, nggak janji bakal kebagian tempat, deh. (Berdasarkan pengalaman pribadi 😂). Jam buka Wagokoro yaitu mulai pukul 12.00 sampai 21.00 WIB.
Apa Menu Wagokoro Jogja?
Daftar Menu Wagokoro dan Harganya
- Chicken Nanban (Rp39k ribu reguler / Rp29 ribu mini): Olahan ayam yang digoreng dengan teknik deep fried. Lalu, disajikan dengan saus tarutaru atau mayonaise di bagian atasnya.
- Curry (Rp35 ribu reguler/ Rp25 ribu mini): Olahan nasi, sayuran, dan kuah kari yang kental.
- Chicken Teriyaki: Olahan daging ayam yang dipanggang.
- Takikomi Gohan (Rp30 ribu reguler/ Rp20 ribu mini): Nasi yang diolah dengan sayuran dan daging yang dibumbui kecap dan dashi.
- Oyakodon: Olahan nasi, ayam, dan telur yang direbus.
- Curry Udon: Olahan mie Udon dengan kari.
- Gyoza (Rp25 ribu): Pangsit autentik Jepang dengan isian daging ayam dan sayur yang dicocol dengan saus khas Jepang.
- Yaki Udon (Rp35 ribu): Mie Udon yang dibakar.
- Teppei: kombinasi Chicken Nanban dan Curry.
- Potato Salad: Salad kentang dengan saus khas Jepang.
- dll.
Review Wagokoro Jogja
Saking penasarannya, aku yang alergi ayam pun nekat memesan Chicken Nanban. Konon, Chicken Nanban dan Curry adalah menu rekomendasi di Wagokoro.
Kemarin, aku memesan versi reguler karena kurang teliti melihat buku menunya. Aku pun memesan Chicken Nanban reguler, Miso Soup, dan Oolong Tea.
Setelah menunggu beberapa saat, pesananku pun datang. Yeoksi, platting masakan Jepang itu emang nggak kaleh-kaleng. Lihat, deh, visual-nya memang sangat meliurkan alias bikin ngiler, he-he.
Saya pun kepo parah kenapa Wagokoro begitu percaya diri sampai memberikan jaminan uang kembali kalau rasanya nggak enak dari gigitan pertama.
Aku memutuskan untuk mencoba Chicken Nanban terlebih dahulu.
Inilah reaksiku pada suapan pertama.
"🗲🗲🗲🗲🗲🗲🗱🗱🗱🗱🗱"
Yup, kesan pertamaku pada Chicken Nanban adalah seperti tersengat listrik. Ini adalah olahan ayam yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. Ayamnya memiliki tekstur crunchy di luar, tetapi lumer di bagian dalamnya. Teksturnya hampir mirip dengan ayam lunak atau ayam presto. Namun, Chicken Nanban ini jauh kaya rasa.
Hanya dari tiga kunyahan saja, aku dibuat melayang sejadi-jadinya. Oh, jadi ini yang dibilang orang-orang. Rasanya memang sespesial ini! Serius, ini masakan ayam terenak yang pernah aku cicipi. Ayamnya lumer di mulut.
Teksturnya saja sudah seajaib itu, apalagi dengan sasusnya? Penambahan saus tarutaru ini membuat Chicken Nanban lebih kaya rasa antara manis dan gurih.
Untuk menyeimbangkan cita rasanya yang strong dan cenderung greasy, kamu bisa menyantapnya bareng dengan potongan daun bawang dan pickle mentimun. Benar-benar kombinasi yang sempurna.
Lalu, bagaimana dengan Miso Soup? Wah, ini rasanya nggak jauh-jauh dari Miso Soup yang pernah aku cobain di Jepang. Untuk tehnya, tersedia versi botolan instan.
Masukan untuk Wagokoro, semoga ke depannya menjual teh Jepang seduh, bukan yang instan. Kalau nggak, boleh juga air es seperti restoran atau rumah makan di Jepang.
Kesimpulan
Nah, Natto adalah olahan fermentasi kedelai. Posisi Natto di Jepang sudah seperti Kimchi di Korea, lho. Jadi, jangan ngaku pencinta kuliner Jepang, kalau kamu belum nyobain Natto!
Tips!
Kalau nanti memesan Chicken Nanban, aku sarankan memilih minum teh pahit seperti oolong tea agar tidak cepat merasa eneg, ya.
Wagokoro menyediakan dua tipe porsi untuk menunya yaitu porsi reguler dan mini. Untuk kamu yang nggak kuat makan banyak, silakan memilih porsi mini. Kalau kamu pengin nyobain lebih banyak menu dengan budget hemat, pesan versi mini semua saja. 😂
Tidak ada komentar:
Posting Komentar