Tanaman Cabai
Cabai-cabai ini ditanam oleh Ayah beberapa bulan yang lalu. Ditanam dari bibit dan tak memerlukan banyak perawatan. Karena banyak ayam tetangga yang berkeliaran, harus dibuat pagar agar tanaman cabai ini tak diserang ayam-ayam kelaparan.
Pohon Alpukat
Saat musim hujan, saya sengaja menamam biji alpukat di sekitar rumah. Alasannya, karena daging alpukat ini benar-benar super! Saya berharap beberapa tahun ke depan, pohon mungil ini bisa menjadi stok buah keluarga. Sebenarnya saya cukup khawatir jika daun-daun pohon alpukat ini akan dipatok ayam.
Jahe
Karena saya sering kembung dan flu, Ibu menaman jahe ini. Ditanam dengan memakai media bak bekas, hitung-hitung sebagai daur ulang. Sayangnya, jahe-jahe ini tak terlalu sehat. Maklum, musim kemarau sudah semakin dekat, daun-daunya pun mulai meranggas.
Pepaya Ndeso
Pohon pepaya ini tumbuh secara alami. Kami yang hobi makan pepaya suka sekali buang biji sembarangan. Alhasil, banyak pohon pepaya yang tumbuh di sekitar rumah. Jika di supermarket banyak dijual Pepaya California hingga Pepaya Bangkok, kami menyebutnya dengan Pepaya Ndeso.
Ubi Jalar (Sweet Potatoes)
'Daun Lung' adalah nama yang biasa kami gunakan untuk menyebut tanaman ubi yang satu ini. Ibu menanam ubi ini sebagai stok sayuran di dapur. Jika sewaktu-waktu kami membutuhkan daun lung, tak perlu jauh-jauh ke pasar. Bisa panen setiap saat dan hidup di segala musim. Daun lung ini biasa dijadikan sayur bening dan lalapan.
Inilah beberapa koleksi tanaman di kebun keluarga kami. Sayangnya, karena sedang di Jogja, saya tak bisa merawatnya. Saya telah menyerah untuk meyakinkan adik tercinta untuk menyirami tanaman-tanaman ini setiap hari. Selalu berharap akan ada geirimis yang menyiraminya hingga saya kembali ke kampung halaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar