Seperti hari-hari sebelumnya, Tokyo masih belum menyambutku dengan ramah. Separuh perjalanan saya di Tokyo selalu diwarnai dengan gerimis dan angin semeripit. Untungnya, saya tak ciut nyali dan kembali menarik selimut di hotel. Saya harus tetap bergerak karena telah memiliki segudang rencana yang harus dituntaskan satu per satu.
Gedung yang menjadi pemancar radio dan televisi
di Tokyo ini nampak gagah dari kejauhan. Warna oranye dan merah yang dominan sehingga membuat Tokyo Tower mudah saja dikenali.
Tak jauh dari tempat pembelian tiket, kami menjumpai toko crepes
bernama Marion Crepes. Kami membeli dua
varian crepes yaitu rasa pisang dan blueberry. Harganya cukup murah mulai
dari 500 yen per porsinya. Untungnya, saat itu Tokyo Tower sedikit sepi sehingga kami tak
perlu antre lama.
Berapa Harga Tiket Tokyo Tower?
Hati sempat gundah saat akan membeli tiket, lebih baik tiket. Reguler atau Tokyo One Piece Tower? Ternyata, Tokyo Tower juga menawarkan Tokyo One Piece Tower.
Kamu akan diajak menjelajahi dunia One Piece di dalam tower ini. Namun, harga tiketnya memang lebih mahal dibandingkan tiket reguler. Jenis tiket reguler sendiri dibedakan
berdasarkan ketinggian.
Tiket dewasa untuk sampai ketinggian 150 meter adalah 900
yen dan 1,600 yen untuk ketinggian 250 meter. Sementara itu, jika kamu ingin
naik ke area Tokyo One Piece Tower akan dikenai tarif 3,600 yen. Wow, beda jauh
kan harga tiketnya?
Saya dan Sai-chan membeli tiket untuk ketinggian 150 meter. Saya sudah cukup puas selama dapat melihat Tokyo dari ketinggian. Tak
disangka, pemandangan dari ketinggian 150 meter ini luar biasa memesona.
Keindahan malam bertabur lampu ini membuat saya terkesan. Saya dapat melihat padatnya lalu lintas Tokyo dari sini!
Acara jalan-jalan ini kian syahdu dengan adanya lantunan lagu jazz dari acara live music
di salah satu kafe. Yup, Tokyo Tower juga menjadi tempat nongkrong anak muda Jepang. Semuanya ada di satu tempat, yaitu kafe, live music, dan toko sovenir.
Tak ketinggalan, kami mencoba uji nyali dengan berdiri di
atas lantai kaca transparan. Dari atas, kita dapat melihat kondisi bawah
tower dari lantai kaca ini. Andai siang hari, pasti akan terasa betapa ngerinya uji nyali ini. Pasalnya, mencoba uji nyali saat malam hari saja sudah bikin merinding. Kami harus mencoba berkali-kali untuk berdiri di atas lantai kaca transparan.
Turun beberapa lantai, saya mampir ke toko suvenir yang
menjual official merchandise Tokyo Tower.
Harganya tentu sedikit lebih mahal dibandingkan harga emperan. Saya membeli sapu
tangan dengan motif Tokyo Tower seharga 400 Yen. Selah turun
satu lantai, saya menjumpai toko-toko suvenir dengan harga jauh lebih murah!!!
Ada sedikit penyesalan, kenapa tidak membeli di sini saja, ya?
Aneka aksesori dan suvenir bertemakan Jepang yang memiliki
konsep unik banyak dijual. Sai-chan membelikan saya boneka Daruma super cute. Meski
bentuknya sederhana, boneka Daruma memiliki makna keren di baliknya. Daruma
menjadi simbol pantang menyerah di Jepang. Saat kita mendorongnya, boneka Daruma
tidak akan jatuh dan kembali pada posisi semula.
Atraksi lainnya yang sayang untuk dilewatkan adalah spot
berfoto dengan karakter One Piece. Ada karakter Luffy dan Chopper yang
bisa dijadikan teman berfoto. Miniatur Tokyo Tower juga tak kalah menariknya.
Tokyo Tower pun berubah menjadi surga selfie bagi wisatawan narsis dari seluruh dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar