Nama Tengu seringkali muncul dalam mitos, cerita, film, komik hingga drama Jepang Sosoknya yang dikenal mengerikan, bisa membuat bulu kuduk berdiri. Sesungguhnya, apa itu Tengu?
Dalam agama Shinto, Tengu merupakan bagian dari yokai atau dalam bahasa Inggris spirits. Hingga detik ini saya masih kesulitan untuk
menerjemahkan istilah spirits. Entah dapat diterjemahkan sebagai dewa, lelembut, setan ataupun roh. Mudahnya, Tengu
menjadi yokai yang sangat ditakuti di Jepang.
Meski dalam agama Shinto Tengu adalah Dewa, Tengu memiliki
sejarah panjang di mata penganut agama Budha. Nama Tengu berasal dari Tiongkok
yang berarti iblis. Dipercaya, Tengu merupakan sosok iblis ataupun setan yang
menentang Budha dan suka membuat kerusakan di dunia. Mereka menjadi iblis yang
biasa tinggal di hutan atau gunung serta memiliki hobi mengikuti dan menculik
orang. Khususnya anak-anak dan perempuan.
Saat menculik mangsanya, tak jarang Tengu membuat manusia
memakan kotoran binatang. Hingga akhirnya dikembalikan kembali ke dunia.
Dulunya, Tengu sering menculik para pendeta Budha dan membawa mereka ke tempat
terpencil.
Karasu Tengu dan Daitengu
Daitengu di Kuil Yakuo-in |
Tengu sendiri dibedakan menjadi dua jenis yaitu Karasu Tengu
dan Dai Tengu. Karasu Tenggu memiliki bentuk seperti burung dan terkenal
bengis. Siapapun yang melewati batas wilayahnya akan segera dihabisi. Karasu
Tengu biasa mengikuti, menculik, menyulut api bahkan mengatur cuaca.
Sementara itu, Daitengu memiliki wujud setengah manusia.
Daitengu tak kalah berbahaya laiknya Karasu Tengu. Daitengu paling populer
sebagai penculik anak-anak dan perempuan ke dalam hutan. Lalu, mengembalikannya
ke tempat semula. Cara mudah mengenalinya adalah Daitengu memiliki hidung besar dan panjang.
Saking ngerinya, banyak himbauan untuk menggunakan makarel
sebagai jimat. Alasannya adalah para Tengu jijik dengan ikan makarel. Sehingga kelemahan
ini dimanfaatkan oleh manusia untuk menghalau Tengu saat mereka mencoba
mendekat.
Saat hiking di Takao-san, saya menjumpai beberapa patung
Tengu. Maklum, Kuil Yakuo-in yang berlokasi di Takao-san dikenal sebagai rumah
Tengu. Kita akan menemukan Kotengu dan Karasu Tengu yang menjadi patung penjaga
kuil. Sementara itu, Daitengu di sini dipercaya berkaitan erat dengan Pendeta
Yamabushi.
Menurut cerita, gunung-gunung di Jepang dijaga oleh beberapa
Daitengu. Takao-san sendiri dijaga oleh Daitengu yang bernama Naigubu. Dan Daitengu
paling kuat adalah tengu yang tinggal di Gunung Kurama dan Gunung Atago.
Tengu di kanan-kiri pintu masuk |
Saya memutuskan untuk membeli dua
omamori berwarna biru dan pink. Dibungkus dengan kertas berwarna putih dan
terdapat kanji bertuliskan Takao-san. Wah, cantik sekali! Sayangnya, gantungan
ponsel berbentuk Tengu saya sudah hilang di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar